Desain Balok Beton Bertulang (5)
Desain Balok Beton Bertulang (5)
sumber:http://duniatekniksipil.web.id/411/desain-balok-beton-bertulang-5/
Nah, bagian terakhir dari serial desain balok beton ini adalah bagian yang penting namun kadang diabaikan, yaitu kontrol lendutan dan retak. Setelah ini baru kita lihat contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari.
Beton punya sifat susut dan rangkak. Susut adalah pemendekan beton selama proses pengerasan dan pengeringan pada temperatur konstan. Sementara rangkak terjadi pada beton yang dibebani secara tetap dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu pada balok beton dikenal istilah short-term (immediate) deflection dan long-term deflection.
Kontrol Lendutan Balok Pada SNI 03-2847-2002
Kita tau kalau lendutan itu adalah fungsi dari kekakuan yaitu perkalian antara modulus elastisitas beton dengan inersia penampang , lebih populer dengan istilah .
Ternyata eh ternyata… lendutan itu harus dibatasi, karena itu
menyangkut masalah kenyamanan. SNI-Beton-2002 kali ini dengan tegas
membuat butir tersendiri, yaitu butir 9.5 tentang Kontrol Terhadap
Lendutan.
Pada butir 9.5(2), dikatakan bahwa jika lendutan harus dihitung, maka
lendutan yang terjadi seketika (immediate deflection) dihitung dengan
metode atau formula standar untuk lendutan elastis, dengan
memperhitungkan pengaruh retak dan tulangan terhadap kekakuan struktur.
Pengaruh Retak dan Tulangan Terhadap Kekakuan Struktur.
Balok beton bisa retak ketika menahan momen lentur. Sewaktu serat
bawah tertarik (momen positif), beton sebenarnya bisa menahan tegangan
tarik tersebut, tetapi seperti kita ketahui bahwa kuat tarik beton
sangat kecil.
SNI-Beton-2002 membatasi untuk beton normal, kekuatan beton dalam menahan tarik akibat lentur adalah . ini biasa dikenal dengan tegangan retak.
Sementara momen lentur yang dapat menyebabkan terjadinya retak ini adalah
adalah momen inersia penampang utuh, termasuk lebar efektif sayap pada balok T atau L.
adalah jarak dari garis netral penampang ke serat bawah penampang beton.
Jika momen lentur yang terjadi kurang dari , maka penampang tidak retak, sebaliknya jika lebih dari maka penampang akan retak.
Memangnya Kenapa Kalau Balok Retak?
Ketika balok retak, penampang menjadi tidak utuh lagi. Balok yang
semula ukurannya 300×500 misalnya, menjadi tidak efektif lagi, yaaa..
mungkin tinggi balok yang masih utuh (tidak retak) hanya sekitar 300
atau 250 mm.
Oleh karena itu, momen inersia yang dipakai bukan lagi ,
melainkan lebih kecil lagi. Jika momen inersianya menjadi lebih kecil,
lendutannya tentu bertambah besar. Itulah sebabnya faktor keretakan
penampang balok ini menjadi hal yang sangat penting.
Bagaimana Menganalisis Penampang Retak?
Metode yang digunakan adalah metode transformasi. (wuih.. mirip-mirip Transformers gitu ya?). Yaaa.. mirip-mirip lah. Tapi yang ini bukan robot yang berubah menjadi mobil, pesawat, dll. Tapi balok beton yang berubah menjadi robot. (!?) Yang ditransformasi adalah baja menjadi beton. Keren kan?
Kenapa harus ditarnsformasi?
Yaaa… untuk mempermudah perhitungan. Kan seperti kata pepatah.. kalo bisa dipermudah kenapa harus dipersulit? Gitu aja kok repot..!
Metode yang digunakan adalah metode transformasi. (wuih.. mirip-mirip Transformers gitu ya?). Yaaa.. mirip-mirip lah. Tapi yang ini bukan robot yang berubah menjadi mobil, pesawat, dll. Tapi balok beton yang berubah menjadi robot. (!?) Yang ditransformasi adalah baja menjadi beton. Keren kan?
Kenapa harus ditarnsformasi?
Yaaa… untuk mempermudah perhitungan. Kan seperti kata pepatah.. kalo bisa dipermudah kenapa harus dipersulit? Gitu aja kok repot..!
Sewaktu terjadi momen lentur (positif), serat bawah balok kan
mengalami tarik dan retak. Ketika retak, tegangan tarik itu dipikul
seluruhnya oleh tulangan baja. Untuk menghitung lendutan, butuh momen
inersia penampang. Jika penampang tidak homogen, susah ngitung momen
inersianya. Makanya tulangan bajanya perlu ditransformasikan menjadi
beton.
Ada sebuah faktor yang dinamakan dengan rasio modular, yaitu perbandingan antara modulus elastisitas baja terhadap modulus elastisitas beton.
Sehingga, inilah luas beton yang ditransformasikan dari luas tulangan baja.
Ada sebuah faktor yang dinamakan dengan rasio modular, yaitu perbandingan antara modulus elastisitas baja terhadap modulus elastisitas beton.
Sehingga, inilah luas beton yang ditransformasikan dari luas tulangan baja.
Menghitung Momen Inersia Transformasi Penampang Retak
Prosedurnya :
- Hitung lokasi garis netral terhadap serat atas, dengan persamaan: , adalah luas penampang transformasi dari tulangan baja,
- Dari persamaan tersebut, diperoleh persamaan kuadrat
,
sehingga nilai bisa dihitung. - Hitung momen inersia retak, sebagai berikut:
Momen Inersia Efektif
yang dihitung diatas belum boleh digunakan buat menghitung lendutan saat retak. Parameter harus menggunakan seperti yang sudah disebutkan di SNI-Beton-2002.
Bagaimana menghitung ?
- , adalah momen layan, momen service atau momen kerja (bukan ultimate)
- tidak boleh lebih besar daripada .
Selesai…
fiuh.. buru-buru sih.. kejar tayang.. makanya agak-agak bijimanaa gitu.
fiuh.. buru-buru sih.. kejar tayang.. makanya agak-agak bijimanaa gitu.
next : langsung contoh kasus lah… biar puas..puas.. puaasss..